Selasa, 03 Januari 2017

Pengembangan Media Pembelajaran



Media Pembelajaran
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu: Slamet S.Pd. M.Pd
















KELOMPOK  6 :

NURYAMUJIATUN
RISMA YANTI











FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
JAWA BARAT 2016


















KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah penguasa semesta alam. Berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini dengan tidak mengalami hambatan yang berarti. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpah kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya juga kita semua selaku umatnya.
Adapun penulis makalah yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran  dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Media Pembelajaran di Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis.
Penulis menyadari bahwa makalah yang sederhana ini banyak kekuranganya, baik isi, teknik penulisan serta susunan bahasanya. Hal ini tentu dikarnakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
            Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait. Semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.



Darussalam,02 November 2016


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................        i
DAFTAR ISI..............................................................................................        ii
BAB I      PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah....................................................................        1
B.     Rumusan masalah.............................................................................        1    
C.    Tujuan penulisan..............................................................................        2    
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengembangan media pembelajaran................................................        3    
B.     Media berbasis visual.......................................................................        3
C.     Media berbasis audio visual.............................................................        5
D.    Media berbasis komputer.................................................................        7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................        10
B.     Saran................................................................................................        10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................             11

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengembangan media pembelajaran?
2.      Bagaimana media berbasis visual?
3.      Bagaimana media berbasis audio-visual?
4.      Bagaimana media berbasis komputer?



C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa pengembangan media pembelajaran
2.      Untuk mengetahui bagaimana media berbasis visual
3.      Untuk mengetahui bagaimana media berbasis visual
4.      Untuk mengetahui bagaimana media berbasis visual
















  


                                                                     BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
A.    Pengembangan Media Pembelajaran
Salah satu kriteria yang sebaiknya di gunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahanpelajaran dan kemudahan memperolehnya.
Berikut merupakan prinsip umum yang perlu di perhatikan pada saat mencari danmenentukan jenis media yang akan di gunakan dalam proses belajar mengajar :
1.      Sudahkah anda mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas gagasan anda dan membatasi topik bahasan?
2.      Apakah program yang di kembangkanmemiliki tujuan untuk menginformasikan, memotivasi, atau instruksional?
3.      Apakah anda merumuskan tujuan yang akan di capai melalui program ini?
4.      Sudahkah anda mengevaluasi karakteristik siswa yang akan menggunakan program ini?
5.      Sudahkah anda siapkan kerangka (outline) isi pelajaran?
6.      Sudahkah di pertimbangkan bahwa mesia apa saja yang paling sesuai untuk mencapai tujuan?
7.      Sudahkah anda membuat story board untuk paket pelajaran ini, jika di perlukan?
8.      Apakah anda telah menyiapkan naskah untuk frame per frame untuk di jadikan penuntun pada saat mengambil gambar?
9.      Jika perlu, sudahkah anda menentukan orang tertentu yang ahli di bidang masing-msing untuk membantu anda dalam mempersiapkan materi pembelajaran. (Azhar Arsyad,2013: 102).

B.     Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat di kembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustras melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi.
Keberhasilan menggunakan media berbasis visual di tentukan oleh kualitas dan efektivitas bhan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat di capai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media pembelajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang propesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa ptrinsip dasar dan penuntun dalam rangaka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.
     Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain. Yang ada di sekitar kita, seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan, untuk merancang bahan visual yng menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan di tampilkan. Tataan elemen-elemen itu harus dapat menampilkan visual yang dapat di mengerti, terang/dapat di baca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang di inginkan oleh penggunanya.
     Dalam proses penataan itu harus di perhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visuayang selanjutnya perlu di pertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur dan warna.
Ø  Prinsip prinsip
a.       Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam satu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menagkap dan memahami pesan yang di sajikan visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus di bagi-bagi ke beberapa bahan visual yang mudah di baca dan mudah di pahami, demikian pula teks yang menyertai bahan visual harus di batasi (misalnya antara 15 sampai dengan 20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat, dan mudah di mengerti.
b.      keterpaduan,
keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat di antar elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatukeseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat di kenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang du kandungnya.
c.       penekanan, dan
meskipun penyajian visual di rancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persepektif, warna, atau ruang pennekanan dapat di berikan kepada unsur terpenting.
d.      keseimbangan.
Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberi persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan yang keseluruhannya simetris di sebut keseimbangan formal. Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan yang visual yang sama dan sebangun. Oleh karena itu, keseimbangan formal cenderung tampak statis. Sebaliknya, keseimbangan informal tidak keseluruhannya simetris, memberkan kesan dinamis dan dapat menarik perhatian.
10.              Pengembangan visual dengan keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan bereksperimen dari perancang visual. (Azhar Arsyad,2013: 106).


C.      Media Berbasis Audio-Visual
Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak di perlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat di hapus setelah di guakan dan pesan baru dapat di rekam kembali. Di samping itu, tersedia pula materi audio yang dapat di gunakan dan dapat di sesuaikan dengan tingkt kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape rscorder juga dapat di bawa ke mana-mana, dan karena tape recorder dapat menggunakan baterai, maka ia dapat di gunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang tak terjangakau oleh listrik. Kaset tape audio dapat pula di manfaatkan untuk pelajaran dan tugas di rumah. Ini di mungkinkan karena hampir semua siswa memiliki mesin radio tape.
Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat di gunakan untuk :
1.      Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar;
2.      Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi;
3.      Menjadi model yang akan di tiru oleh siswa;
11.  Menyiapakan variasi yang menarik dan perubahan-perubhan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah (Azhar Arsyad,2013: 142).


1.      Radio dan Tape
Penggunaan media audio dalam pembelajaran di batasi hanya oleh imjinasi guru dan siswa. Media audio dapat di gunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil belajar siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). Siswa ang belajar lamban dapat memtar kembal dan mengulangi nya terus – menerus. Dilain pihak siswa yang belajarnya dengan cepat bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.

Langkah – langkah penggunaan bahan-bahan audio
a.       Mempersiapkan diri
Guru merencanakan dan mempersiapkan diri sebelum penyajian materi.
b.      Membangkitkan kesiapan siswa
Siswa di tuntut agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan.
c.       Mendengarkan materi audio
Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat dan dengan sedikit penundaan antara pengantar mulainya proses mendengar.
d.      Diskusi (membahas) materi program audio
Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi di mulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti 5W-1H
e.       Menindak lanjuti program
12.  Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Namun demikian, di harapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan di perpustakaan, membaca buku teks, menonton filem yang berkaitan, atau melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan isi materi program audio itu. (Azhar Arsyad,2013: 146).

2.      Kombinasi slide dan suara
Gabungan slide (filem bingkai ) dengan tape audio adalah jenis sistem multi media yang paling mudah di produksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah di gunakan, dan cukup efektif untuk pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajar mandiri.jika didesain dengan baik, sistem multi media gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. (http://bukittingginews.com, diakses 08/01/2012)

D.    MEDIA BERBASIS KOMPUTER
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
1.      Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman
2.      Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3.      Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
a.         Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
·         Praktek dan latihan (drill & practice)
·         Tutorial
·         Permainan (games)
·         Simulasi (simulation)
 (Heinich,et.al 1996)
Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).
  1. Computer Based Training (CBT)
CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.
  1. Web Based training (WBT)
Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002).
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran mempunyai tujuan yaitu :

1.      Untuk tujuan  kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
2.      Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
  1. Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer(http://sakinahunpak.blogspot.co.id/2013/07/a_9.html, diakses 05/09/2013).









BAB III
PENUTUP
a.      Kesimpulan
1.      Pengembangan media pembelajaran
Salah satu kriteria yang sebaiknya di gunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahanpelajaran dan kemudahan memperolehnya.
2.      Media berbasis visual
Prinsip prinsip media berbasis visual yaitu :
·         kesederhaan,
·         keterpaduan,
·         penekanan, dan
·         keseimbangan
3.      Media berbasis audio visual
Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak di perlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat di hapus setelah di guakan dan pesan baru dapat di rekam kembali. Di samping itu, tersedia pula materi audio yang dapat di gunakan dan dapat di sesuaikan dengan tingkt kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi.
1.      Radio atau tape
2.      Kombinasi slide dan suara
4.      Media berbasis komputer
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
·         Praktek dan latihan (drill & practice)
·         Tutorial
·         Permainan (games)
·         Simulasi (simulation)
 (Heinich,et.al 1996)
b.      Saran
Sesuai dengan kesimpuulan di atas penulis berharap mahasiswa mampu mengerti dan memahami pengembangan media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
(http://bukittingginews.com, diakses 08/01/2012)
 Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
 












Tidak ada komentar: