Media Pembelajaran
PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu: Slamet S.Pd. M.Pd
KELOMPOK 6 :
NURYAMUJIATUN
RISMA YANTI
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI)
INSTITUT AGAMA ISLAM
DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
JAWA BARAT 2016
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur hanyalah milik Allah penguasa semesta alam. Berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini dengan tidak
mengalami hambatan yang berarti. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah
limpah kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, sahabatnya juga kita semua selaku
umatnya.
Adapun penulis makalah yang berjudul “Pengembangan
Media Pembelajaran” dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Media Pembelajaran di
Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis.
Penulis menyadari bahwa makalah yang sederhana ini
banyak kekuranganya, baik isi, teknik penulisan serta susunan bahasanya. Hal
ini tentu dikarnakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak terkait. Semoga bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Darussalam,02
November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah.................................................................... 1
B. Rumusan
masalah............................................................................. 1
C.
Tujuan penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengembangan media
pembelajaran................................................ 3
B.
Media berbasis
visual....................................................................... 3
C.
Media berbasis
audio visual............................................................. 5
D.
Media berbasis
komputer................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...................................................................................... 10
B.
Saran................................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 11
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang
memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai
salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa.
Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan
menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa.
Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang
akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan.
Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan
ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada
penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan
secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap
informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan
secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi
dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media
pendidikan yang bervariasi secara luas
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengembangan media pembelajaran?
2.
Bagaimana media berbasis visual?
3.
Bagaimana media berbasis audio-visual?
4.
Bagaimana media berbasis komputer?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengembangan media
pembelajaran
2. Untuk mengetahui bagaimana media berbasis visual
3. Untuk mengetahui bagaimana media berbasis visual
4. Untuk mengetahui bagaimana media berbasis visual
BAB
II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pengembangan
Media Pembelajaran
Salah satu kriteria yang sebaiknya di
gunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahanpelajaran dan
kemudahan memperolehnya.
Berikut merupakan prinsip umum yang
perlu di perhatikan pada saat mencari danmenentukan jenis media yang akan di
gunakan dalam proses belajar mengajar :
1. Sudahkah
anda mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas gagasan anda dan membatasi
topik bahasan?
2. Apakah
program yang di kembangkanmemiliki tujuan untuk menginformasikan, memotivasi,
atau instruksional?
3. Apakah
anda merumuskan tujuan yang akan di capai melalui program ini?
4. Sudahkah
anda mengevaluasi karakteristik siswa yang akan menggunakan program ini?
5. Sudahkah
anda siapkan kerangka (outline) isi pelajaran?
6. Sudahkah
di pertimbangkan bahwa mesia apa saja yang paling sesuai untuk mencapai tujuan?
7. Sudahkah
anda membuat story board untuk paket pelajaran ini, jika di perlukan?
8. Apakah
anda telah menyiapkan naskah untuk frame per frame untuk di jadikan penuntun
pada saat mengambil gambar?
9. Jika
perlu, sudahkah anda menentukan orang tertentu yang ahli di bidang masing-msing
untuk membantu anda dalam mempersiapkan materi pembelajaran. (Azhar
Arsyad,2013: 102).
B.
Media
Berbasis Visual
Visualisasi
pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat di
kembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar
garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto
menghadirkan ilustras melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari
sesuatu objek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi
simbolis dan artistik sesuatu objek atau situasi.
Keberhasilan
menggunakan media berbasis visual di tentukan oleh kualitas dan efektivitas
bhan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat di capai dengan mengatur
dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan
seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep,
informasi, atau situasi. Meskipun perancang media pembelajaran bukan seorang
pelukis dengan latar belakang propesional, ia sebaiknya mengetahui beberapa
ptrinsip dasar dan penuntun dalam rangaka memenuhi kebutuhan penggunaan media
berbasis visual.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain. Yang
ada di sekitar kita, seperti majalah, iklan-iklan, papan informasi, kita akan
menemukan banyak gagasan, untuk merancang bahan visual yng menyangkut penataan
elemen-elemen visual yang akan di tampilkan. Tataan elemen-elemen itu harus
dapat menampilkan visual yang dapat di mengerti, terang/dapat di baca, dan
dapat menarik perhatian sehingga ia mampu menyampaikan pesan yang di inginkan
oleh penggunanya.
Dalam proses penataan itu harus di perhatikan prinsip-prinsip
desain tertentu, antara lain prinsip kesederhaan, keterpaduan, penekanan, dan
keseimbangan. Unsur-unsur visuayang selanjutnya perlu di pertimbangkan adalah
bentuk, garis, ruang, tekstur dan warna.
Ø Prinsip
prinsip
a. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu
kepada jumlah elemen yang terkandung dalam satu visual. Jumlah elemen yang
lebih sedikit memudahkan siswa menagkap dan memahami pesan yang di sajikan
visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus di bagi-bagi ke
beberapa bahan visual yang mudah di baca dan mudah di pahami, demikian pula
teks yang menyertai bahan visual harus di batasi (misalnya antara 15 sampai
dengan 20 kata). Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf
yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun
serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi
padat, dan mudah di mengerti.
b. keterpaduan,
keterpaduan mengacu
kepada hubungan yang terdapat di antar elemen-elemen visual yang ketika diamati
akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan
menyatu sebagai suatukeseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk
menyeluruh yang dapat di kenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan
informasi yang du kandungnya.
c. penekanan,
dan
meskipun penyajian
visual di rancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin di sajikan
memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat
perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persepektif,
warna, atau ruang pennekanan dapat di berikan kepada unsur terpenting.
d. keseimbangan.
Bentuk atau pola yang
di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberi persepsi
keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris. Keseimbangan yang
keseluruhannya simetris di sebut keseimbangan formal. Keseimbangan seperti ini
menampakkan dua bayangan yang visual yang sama dan sebangun. Oleh karena itu,
keseimbangan formal cenderung tampak statis. Sebaliknya, keseimbangan informal
tidak keseluruhannya simetris, memberkan kesan dinamis dan dapat menarik
perhatian.
10. Pengembangan visual dengan
keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan
bereksperimen dari perancang visual. (Azhar Arsyad,2013: 106).
C.
Media
Berbasis Audio-Visual
Media
audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan
terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder,
hampir tidak di perlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat di hapus setelah
di guakan dan pesan baru dapat di rekam kembali. Di samping itu, tersedia pula
materi audio yang dapat di gunakan dan dapat di sesuaikan dengan tingkt
kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape
rscorder juga dapat di bawa ke mana-mana, dan karena tape recorder dapat
menggunakan baterai, maka ia dapat di gunakan di lapangan atau di tempat-tempat
yang tak terjangakau oleh listrik. Kaset tape audio dapat pula di manfaatkan
untuk pelajaran dan tugas di rumah. Ini di mungkinkan karena hampir semua siswa
memiliki mesin radio tape.
Di
samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak,
materi audio dapat di gunakan untuk :
1. Mengembangkan
keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar;
2. Mengatur
dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat
para ahli yang berada jauh dari lokasi;
3. Menjadi
model yang akan di tiru oleh siswa;
11. Menyiapakan
variasi yang menarik dan perubahan-perubhan tingkat kecepatan belajar mengenai
suatu pokok bahasan atau suatu masalah (Azhar Arsyad,2013: 142).
1. Radio
dan Tape
Penggunaan
media audio dalam pembelajaran di batasi hanya oleh imjinasi guru dan siswa.
Media audio dapat di gunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar
atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil
belajar siswa. Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran
tuntas (mastery learning). Siswa ang belajar lamban dapat memtar kembal dan
mengulangi nya terus – menerus. Dilain pihak siswa yang belajarnya dengan cepat
bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya.
Langkah
– langkah penggunaan bahan-bahan audio
a. Mempersiapkan
diri
Guru merencanakan dan
mempersiapkan diri sebelum penyajian materi.
b. Membangkitkan
kesiapan siswa
Siswa di tuntut agar
memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan memberikan komentar awal dan
pertanyaan-pertanyaan.
c. Mendengarkan
materi audio
Tuntun siswa untuk
menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat dan dengan sedikit
penundaan antara pengantar mulainya proses mendengar.
d. Diskusi
(membahas) materi program audio
Sebaiknya setelah
selesai mendengar program itu, diskusi di mulai secara informal dengan
mengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti 5W-1H
e. Menindak
lanjuti program
12. Pada
umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan
mendengar. Namun demikian, di harapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari
lebih banyak tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan di perpustakaan,
membaca buku teks, menonton filem yang berkaitan, atau melakukan kegiatan lain
yang berkaitan dengan isi materi program audio itu. (Azhar Arsyad,2013: 146).
2. Kombinasi
slide dan suara
Gabungan slide (filem bingkai ) dengan tape audio
adalah jenis sistem multi media yang paling mudah di produksi. Sistem
multimedia ini serba guna, mudah di gunakan, dan cukup efektif untuk
pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajar mandiri.jika
didesain dengan baik, sistem multi media gabungan slide dan tape dapat membawa
dampak yang dramatis dan tentu saja dapat membawa dampak yang dramatis dan
tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. (http://bukittingginews.com, diakses
08/01/2012)
D.
MEDIA
BERBASIS KOMPUTER
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan
untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer
mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang
kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer
seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran
terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi
pengelola pengajaran berbasis komputer:
1.
Perangkat keras dan lunak yang mahal dan
cepat ketinggalan jaman
2.
Teknologi yang sangat cepat berubah,
sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan
ketinggalan zaman.
3.
Pembuatan program yang rumit serta dalam
pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini
bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan
dan pengoperasian program.
a.
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
·
Praktek dan latihan (drill & practice)
·
Tutorial
·
Permainan (games)
·
Simulasi (simulation)
(Heinich,et.al
1996)
Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha
yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan
bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya
pembelajaran yang mandiri.
Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka
metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan
komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya,
dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan
Web-based training (WBT).
- Computer Based Training (CBT)
CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan
media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan
memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi,
grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta
didik dalam pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom
tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus
berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan
CBT.
- Web Based training (WBT)
Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam
metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga
memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa
mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan
jaringan Internet (Rossett, 2002).
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran mempunyai tujuan yaitu :
1.
Untuk tujuan kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah,
proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep
tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang
dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
2.
Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi
sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh
program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan
yang paling berat dan sebagainya.
- Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan
memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan,
pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer(http://sakinahunpak.blogspot.co.id/2013/07/a_9.html,
diakses 05/09/2013).
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
1.
Pengembangan media pembelajaran
Salah satu kriteria yang sebaiknya di
gunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahanpelajaran dan
kemudahan memperolehnya.
2.
Media berbasis visual
Prinsip prinsip media berbasis visual
yaitu :
·
kesederhaan,
·
keterpaduan,
·
penekanan, dan
·
keseimbangan
3.
Media berbasis audio visual
Media audio dan audio visual merupakan
bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape
dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak di perlukan lagi biaya
tambahan karena tape dapat di hapus setelah di guakan dan pesan baru dapat di
rekam kembali. Di samping itu, tersedia pula materi audio yang dapat di gunakan
dan dapat di sesuaikan dengan tingkt kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan
pesan yang memotivasi.
1.
Radio atau tape
2.
Kombinasi slide dan suara
4.
Media berbasis komputer
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan
·
Praktek dan latihan (drill & practice)
·
Tutorial
·
Permainan (games)
·
Simulasi (simulation)
(Heinich,et.al 1996)
b. Saran
Sesuai
dengan kesimpuulan di atas penulis berharap mahasiswa mampu mengerti dan
memahami pengembangan media pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar: